Uang Saku LPDP S2 Dalam Negeri – Bagi penerima beasiswa LPDP S2 dalam negeri, living allowance atau uang saku adalah salah satu komponen penting yang diberikan untuk mendukung biaya hidup sehari-hari selama masa studi. Uang saku ini mencakup berbagai kebutuhan, seperti akomodasi, makan, dan transportasi.
Besaran uang saku bervariasi tergantung pada lokasi studi. Mahasiswa yang studi di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya mungkin menerima tunjangan yang lebih besar dibandingkan kota-kota dengan biaya hidup yang lebih rendah.
Komponen lainnya, seperti tunjangan buku dan transportasi, juga disertakan untuk memastikan mahasiswa bisa fokus belajar tanpa khawatir soal biaya hidup.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang jumlah yang diberikan, penting untuk mengetahui rinciannya dari panduan resmi LPDP.
Rincian Uang Saku LPDP S2 untuk Penerima Beasiswa Dalam Negeri

1. Komponen Uang Saku Bulanan
Penerima beasiswa LPDP untuk program S2 dalam negeri mendapatkan uang saku bulanan yang mencakup kebutuhan hidup dasar, seperti akomodasi, makan, dan transportasi. Jumlahnya bervariasi tergantung kota tempat studi, dengan kota besar seperti Jakarta biasanya memberikan uang saku yang lebih besar dibandingkan kota dengan biaya hidup lebih rendah. Tunjangan bulanan ini dirancang agar mahasiswa dapat fokus pada studinya tanpa perlu memikirkan masalah keuangan sehari-hari.
2. Tunjangan Buku dan Referensi
Selain uang saku bulanan, LPDP juga memberikan tunjangan buku dan referensi. Dana ini ditujukan untuk mendukung kebutuhan akademik mahasiswa, seperti membeli buku teks, jurnal, dan bahan referensi lainnya yang diperlukan selama masa studi. Tunjangan ini sangat penting, terutama untuk mahasiswa yang mengambil program studi dengan banyak literatur atau referensi akademis yang mahal. Dengan bantuan ini, penerima beasiswa tidak perlu khawatir mengenai biaya tambahan untuk mendapatkan sumber belajar yang berkualitas.
3. Tunjangan Transportasi
Untuk memudahkan mobilitas, penerima beasiswa LPDP juga mendapatkan tunjangan transportasi. Tunjangan ini dapat digunakan untuk biaya transportasi sehari-hari, baik untuk keperluan kuliah maupun kegiatan akademik lainnya seperti seminar atau konferensi. Di beberapa kota, transportasi publik bisa menjadi pilihan yang lebih murah, namun di kota-kota besar dengan biaya transportasi yang lebih tinggi, tunjangan ini sangat membantu mahasiswa dalam menjalani aktivitas harian tanpa perlu mengkhawatirkan biaya perjalanan.
4. Tunjangan Tempat Tinggal
Jika mahasiswa memilih untuk tidak tinggal di asrama kampus, LPDP menyediakan tunjangan tempat tinggal yang membantu menutupi biaya sewa apartemen atau kos. Besaran tunjangan ini biasanya tergantung pada lokasi studi dan standar biaya hidup di daerah tersebut. Bagi mahasiswa yang menempuh studi di kota-kota besar dengan harga sewa yang tinggi, tunjangan ini bisa menjadi penopang yang signifikan untuk memastikan mereka mendapatkan tempat tinggal yang layak dan aman.
5. Tunjangan Penelitian dan Tesis
Selain dana untuk kebutuhan sehari-hari, LPDP juga memberikan tunjangan penelitian untuk mendukung kegiatan akademik yang lebih lanjut, seperti penelitian tesis. Mahasiswa program S2 sering kali harus melakukan penelitian di lapangan atau di laboratorium, yang memerlukan biaya tambahan. Tunjangan ini memungkinkan mahasiswa untuk menjalankan penelitian dengan lebih leluasa, tanpa khawatir soal biaya yang diperlukan untuk peralatan, perjalanan penelitian, atau bahan eksperimen yang diperlukan.
untuk Informasi lebih spesifik dan detail, LPDP telah membagikannya disini!
Baca juga : Uang Saku LPDP: Tunjangan untuk Mahasiswa Selama Studi
Faktor Penentu Besaran Uang Saku LPDP S2 di Berbagai Kota

1. Biaya Hidup di Kota Tempat Studi
Salah satu faktor utama yang menentukan besaran uang saku LPDP untuk mahasiswa S2 dalam negeri adalah biaya hidup di kota tempat studi. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung memiliki biaya hidup yang lebih tinggi dibandingkan kota-kota kecil, sehingga mahasiswa yang belajar di kota besar biasanya menerima uang saku yang lebih besar. Ini untuk memastikan kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi terpenuhi sesuai standar biaya di kota tersebut.
2. Akomodasi dan Fasilitas Kampus
Selain biaya hidup umum, keberadaan fasilitas kampus seperti asrama atau akomodasi mahasiswa juga memengaruhi besaran uang saku. Kampus-kampus yang menyediakan asrama mungkin membutuhkan uang saku yang lebih kecil dibandingkan kampus tanpa fasilitas tersebut. Asrama universitas biasanya menawarkan biaya tinggal yang lebih murah, sehingga LPDP menyesuaikan uang saku yang diterima oleh mahasiswa agar tetap proporsional dengan kebutuhan aktual di lokasi tersebut.
3. Tunjangan Transportasi
Lokasi geografis dan kebutuhan transportasi juga menjadi pertimbangan dalam menentukan besaran uang saku LPDP. Mahasiswa yang belajar di kota-kota dengan infrastruktur transportasi yang baik mungkin tidak memerlukan tunjangan transportasi yang besar. Sebaliknya, bagi mahasiswa yang studi di kota yang memerlukan biaya lebih besar untuk transportasi harian, seperti menggunakan transportasi umum antar-kota, tunjangan yang lebih besar akan diberikan untuk mendukung mobilitas selama studi.
Baca juga : Visi Misi LPDP 2024: Langkah Besar Mencetak Pemimpin Masa Depan
Teknis Pencairan Uang Saku LPDP

Pencairan uang saku dari LPDP, khususnya komponen biaya hidup bulanan, memiliki mekanisme yang perlu diikuti dengan baik oleh penerima beasiswa. Menurut panduan LPDP 2022, dana hidup bulanan periode pertama diajukan secara mandiri dengan melampirkan Surat Keterangan Aktif atau KRS sebagai bukti bahwa mahasiswa sudah aktif di perkuliahan. Penting bagi penerima beasiswa untuk segera mengajukan dokumen ini agar pencairan dana hidup bulanan dapat segera diproses.
Pengajuan Dana Hidup Bulanan Periode Berikutnya
Setelah pencairan dana hidup pertama, dana hidup bulanan periode kedua dan seterusnya akan dilakukan secara otomatis oleh LPDP. Namun, syaratnya penerima beasiswa harus sudah melengkapi Laporan Perkembangan Akademik di menu Academic Details – Study Activities pada akun mereka. Laporan ini harus diselesaikan sebelum tanggal 20 setiap bulan agar dana berikutnya bisa dicairkan tepat waktu. Ini penting untuk diingat agar tidak ada keterlambatan pencairan.
Komponen Lain dalam Pencairan Dana
Untuk komponen biaya lain seperti tunjangan penelitian atau biaya konferensi, mekanisme pengajuannya berbeda dari pencairan dana hidup bulanan. Oleh karena itu, penerima beasiswa perlu membaca buku panduan LPDP dengan cermat untuk memahami prosedur pengajuan komponen lainnya. Penting untuk mengajukan permohonan jauh sebelum tenggat waktu yang ditentukan agar proses pencairan berjalan lancar dan sesuai kebutuhan.
Aturan Kerja Part-Time bagi Penerima Beasiswa LPDP
Meskipun dana uang saku LPDP sudah disesuaikan untuk mencukupi kebutuhan hidup selama studi, awardee beasiswa tidak diperbolehkan bekerja part-time, kecuali sebagai asisten dosen (asdos) atau pekerjaan yang berhubungan langsung dengan studi. Kebijakan ini bertujuan agar penerima beasiswa dapat fokus sepenuhnya pada studi mereka, lulus tepat waktu, dan memaksimalkan hasil dari program yang dibiayai oleh negara.
Baca juga : Tes LPDP: Tahapan Seleksi untuk Menjadi Penerima Beasiswa
Kapan Uang Saku Cair?
Pencairan uang saku LPDP, khususnya biaya hidup bulanan, dilakukan setiap bulan selama masa studi dengan durasi maksimal 24 bulan untuk program Magister dan 48 bulan untuk program Doktoral. Besaran uang saku ini telah ditentukan oleh LPDP dan akan dicairkan secara berkala sesuai dengan jadwal pencairan yang berlaku. Para penerima beasiswa perlu mengikuti prosedur pengajuan yang tepat agar pencairan berjalan lancar.
Proses Pencairan Dana Hidup Bulanan
Dana hidup bulanan, yang sering disebut sebagai uang saku, merupakan komponen yang penting bagi awardee selama masa studi. Uang saku ini akan cair setiap bulan, dan calon penerima harus memastikan bahwa mereka telah memenuhi semua syarat, seperti melampirkan Laporan Perkembangan Akademik tepat waktu, untuk memastikan proses pencairan berjalan tanpa hambatan.
Kesimpulan
Uang saku LPDP untuk penerima beasiswa S2 dalam negeri dirancang untuk mendukung kebutuhan hidup sehari-hari, seperti akomodasi, makan, dan transportasi selama masa studi. Besaran uang saku disesuaikan dengan lokasi studi, di mana kota besar seperti Jakarta atau Surabaya menerima tunjangan lebih besar dibandingkan kota dengan biaya hidup lebih rendah. Selain uang saku bulanan, LPDP juga memberikan tunjangan buku, penelitian, dan tempat tinggal untuk memastikan mahasiswa dapat fokus pada studinya tanpa terganggu oleh masalah finansial.
Pencairan uang saku dilakukan secara berkala setiap bulan, dengan syarat penerima beasiswa harus memenuhi kewajiban administratif seperti melampirkan Laporan Perkembangan Akademik. Dana untuk penelitian atau konferensi diajukan melalui prosedur yang berbeda dan harus sesuai dengan panduan LPDP. Penerima beasiswa tidak diperbolehkan bekerja part-time kecuali sebagai asisten dosen atau pekerjaan yang berhubungan dengan studi, agar mereka tetap fokus menyelesaikan program yang dibiayai oleh negara dengan baik.
Sumber
https://voi.id/berita/392468/rincian-uang-saku-lpdp-2024
https://duniadosen.com/uang-saku-lpdp/
Program Premium JadiLPDP
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” 🌟
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi JadiLPDP: Temukan aplikasi JadiLPDP di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiLPDP Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “Bimbellpdp” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES26”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.